Para peneliti di University of Colorado School of
Medicine berhasil menemukan sejenis molekul khusus yang dapat mencegah
perkembangan diabetes tipe 1 pada tikus, dan memiliki efek yang sama pada sel
manusia penderita diabetes.
Peneliti berharap, temuan tersebut
menjadi harapan baru khususnya dalam memerangi diabetes tipe I, disamping
juga penyakit gangguan autoimun lainnya seperti rheumatoid arthritis
(RA), multiple sclerosis dan celiac (peradangan pada usus kecil).
Temuan ini dipublikasikan dalam edisi terbaru The Journal of Immunology.
Para peneliti sedang mencari molekul
kecil yang mampu mengisi kantong-kantong sepanjang alur pengikat protein.
Beberapa molekul tersebut diketahui dapat masuk ke kantong-kantong dan
menghambat presentasi dari insulin untuk meningkatkan kekebalan sel.
Seperti diketahui, diabetes tipe I
adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak mampu untuk menghasilkan hormon
insulin karena pankreas tidak berfungsi akibat dirusak sistem kekebalan
tubuh sendiri (autoimun).
Michels dan Eisenbarth menemukan
bahwa senyawa Glyphosine mampu meningkatkan presentasi insulin dan
mencegah diabetes pada tikus. Hal ini memiliki efek yang sama pada sel manusia.
Bahkan menurut mereka, tikus dapat tetap terbebas dari penyakit diabetes selama
menerima suntikan senyawa tersebut setiap harinya. Namun pada tikus yang sudah
menderita diabetes, hal tersebut tidak akan berguna.
Ia menambahkan, untuk langkah
berikutnya akan dilakukan percobaan secara khusus pada sel manusia dan
mengembangkan sebuah terapi baru untuk dapat digunakan secara klinis. Hal
tersebut setidaknya akan terwujud dalam waktu lima tahun ke depan.
Dikirim Oleh :
Nama : Grandis Habiburrohman
Jabatan : Humas Himika 2012-2013
Sumber Artikel : Eko Putera Sampoerna
Terimakasih telah berkunjung & Semoga membawa manfaat bagi kita semua... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar